Jurnal

Rabu, 20 Juli 2022

Strategi Kemenangan

Strategi Kemenangan

Hari ke-3 Fundemik Week di SCM diisi dengan kegiatan Lomba lempar tangkap bola antar kelas. saya hitung jumlah siswa yang masuk di kelas 4 ada 6 orang karena yang lain sudah masuk. wah gimana ya kalau kelas 4 ada 6 orang melawan kelas 3 yang jumlah siswanya 20 orang... wah gak imbang jumlah nih. kekhawatiran mulai menyelimuti saya.

foto sebelum pertandingan

"Pak kelas 4 yang masuk hanya 6 orang, gak imbang jumlah dong" bisik saya berusaha negosiasi dengan  Pak Arya, guru olahraga di sekolah

"Tenang bu, permainan ini sistemnya yang menang lawan kelas berikutnya" jelas Pak Arya. 

Permainanpun dimulai, Babak pertama kelas 6 melawan kelas 5. 

Permainan babak pertama berjalan cukup sengit,  lawan berimbang jumlah dan energinya. Murid yang memegang bola harus melempar lawan, jika ada yang terkena lemparan bola, maka pemain dianggap mati, berherni bermain dan keluar lapangan. permainan terus berlangsung dengan sengit, satu persatu peserta berguguran. dan tersisalah 5 orang murid kelas 5 sebagai pemenang.

5 orang pemenang ini akan melawan kelas berikutnya. tibalah giliran kelas 4 yang akan berlomba. 

"Baik, anak-anak saatnya kita bertanding, ngumpul dulu yuk!" seru saya pada murid-murid kelas 4.

"Jumlah kita hanya sedikit, Jadi kita berlombanya harus pake stategi, jangan hanya mengandalkan otot, tapi pake Otak, atur stategi. kalau ada bola menghindar, lalu lempar tepat sasaran!" pesan saya pada mereka.

Sebelum mulai kami menyempatkan untuk tos kekompakan dulu sambil memekikkan kata "SEMANGAT!"

Mulailah kelas 4 bertanding dengan kelas 5, murid-murid kelas 4 berlari penuh semangat menghindari bola, selama pertandingan hanya saya yang terkena bola, 6 murid kelas 4 tak satupun yang terkena bola, sedangkan kelas 5 satu persatu gugur. 

Bermain kompak dan penuh semangat

Priiit, Pak Arya meniup peluit tanda permainan babak 2 selesai. Yeay kelas 4 menang....

Babak berikutnya kelas 4 akan bertanding melawan kelas 3 dengan jumlah pemain 6 orang melawan 20 murid kelas 3. 

Wah.... kalah jumlah nih

Anak-anak saya kumpulkan lagi, "Ingat ya hindari bola, lempar dengan tepat" pesan saya lagi.

Pertandingan berjalan lebih sengit, beberapa murid kelas 3 mulai berguguran, murid kelas 4 pun satu persatu terkena bola. Tersisa lah Naima dan Jevan. walaupun tinggal berdua, Naima dan Jevan kompak saling oper bola dengan cekatan dan mengalahkan satu demi satu murid kelas 3. sayangnya Naima terkena bola di detik terakhir. dan tinggallah Jevan sendiri berjuang mengalahkan semua murid kelas 3.


Alhamdulilah babak 3 kelas 4 menang lagi.

Jevan tinggal sendiri, tapi kelas 4 tetap dinyatan menang dan harus melawan kelas 2 yang berjumlah 11 orang. 

Jevan sendiri mewakili kelas 4 melawa kelas 2

"Jeje, masih kuat?" tanya saya. 

"Kuat bu" jawabnya. teman-teman Jeje tampak khawatir dan ingin menemani Jeje bertanding, tapi peraturan permainan tidak memperbolehkannya.

Lalu Jeje teringat temannya yang belum datang ke sekolah dan bertanya 

"Bu kalau Kekey datang bisa main kan?" 

"Kekey sedang di vaksin, jadi gak akan ke sekolah. Jeje masih kuat?" tanya saya, Jeje mengangguk "Ya udah minum dulu!"

Jevan bangkit berdiri dan siap bertanding. teman-temannya memberikan semangat dari pinggir lapang.

Jevan bertanding dengan penuh semangat. Lari dengan tangkas menghindari bola, lalu mengambil bola dan melempar pada murid kelas 2. Ibu guru menjadi sasaran pertama lemparan bola jevan. 

dan Alhamdulillah walau sendiri Jevan berhasil mengalahkan semua lawannya.

Yeay Jevan menang lagi,

Kelas 4, Kelas 4, Kelas 4.... suara penonton yang menyebut nama kelas 4 mulai terdengar riuh di lapangan. 

Murid-murid kelas 4 terus memberi dukungan pada Jevan yang harus bertanding sendiri melewati babak berikutnya, berapa teman memijit tangan dan kaki Jevan, ada juga yang mengipasi dengan tangan.

Menjelang  babak terakhir Jeje melawan 21 murid kelas 1

Babak terakhir Jevan akan melawan murid kelas 1 beserta 2 guru.

Sebelum berdiri Jevan berbisik "Bu Guru dulu" katanya. 

"Jeje pelan aja lembar bola ke kelas 1 nya" teriak salah satu murid kelas 4.

keren anak-anak SCM sedang bertandingpun, kasih sayang tetap diutamakan. hehe

Permaian di mulai, Jevan melempar bola dengan pelan kepada adik-adiknya. 2 ibu gurupun telah terkena lembaran bola. Babak terakhir ini permainan mulai kurang kondusif saat ada murid kelas 1 yang menangis terkena lemparan bola. Permainanpun berakhir. 

Murid-murid kelas 4 merayakan kemenangan dengan penuh sukacita.

Ekpresi bahagia saat merayakan kemenangan


Setelah menerima hadiah dan menikmati hadiahnya. kami ngobrol santai di kelas.

Hari ini anak-anak belajar bahwa kunci keberhasilah tidak selalu ditentukan oleh jumlah/ banyaknya kekuatan. tapi bagaimana kita berusaha dengan kerjasama tim dan  strategi yang digunakan. 

Kemenangan hari ini adalah kesuksesan pertama di kelas 4, semoga kedepannya terbuka lebar jalan kesuksesan yang lainnya. Amin

Tetap semangat yang anak-anak.

Senin, 28 Maret 2022

Pencapaian Siaga Garuda di Masa Pandemi


Sore ini Tim Bina Siaga Garuda berkumpul di ruang rapat andalan Kwartir Cabang Kota Bandung. Dengan menjaga protokol kesehatan menjaga jarak dan memakai masker, suasana rapat berjalan dengan khidmat dan tenang.

Tim Bina Siaga yang hadir adalah:

1. Yanda Denay

2. Bunda Sri Winggowati

3. Yanda Deni Kusumah

4. Bunda Barnadeth Ellya Irianti

Saya diundang untuk ikut serta dalam rapat sebagai pembina gugus depan juga mewakili andalan  siaga Kwartir Ranting Arcamanik.

Yanda Denay membuka rapat dan diskusi dengan mengulas kembali tahap pembinaan siaga Garuda yang telah dilewati para calon siaga garuda dari gudep 22075-22076 Basis SD Cerdas Muthahhari

1. Mikaillatif Setyo Arfan azizi 

2. Mona Fateema Akbar

3. Munadia Nidai Narges.

Setelah berkas administasri terpenuhi, Pembinaan dimulai sejak bulan Januari. dengan 3 pertemuan tatap muka di Kwarcab Kota Bandung, 1x melalui Zoom dan Terakhir Pembinaan dilaksanakan di Basis SD Cerdas Muthahhari.

Pembinaan Siaga garuda yang sudah dilewati diantaranya Pengenalan diri, Pakaian Seragam dan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka, Upacara siaga, Materi kepramukaan, kemudian praktek Hasta Karya, Seni Budaya dan kemampuan IT.

Penampilan Kolaborasi siaga Garuda dapat dilihat di Youtube Sekolah Cerdas Muthahhari: https://www.youtube.com/watch?v=NmmJHwHYdQM


Dalam rapat ini dibahas dan disampaikan bagaimana pandangan Tim Bina Siaga Garuda Kwarcab Kota Bandung terhadap para calon siaga garuda selama mengikuti proses pembinaan. 

Bunda Ellya memandang bahwa para siaga telah menunjukkan sikap bertanggungjawab terhadap diri, sikap dan ucapannya. Menurutnya hal berat para siaga Garuda bukan saat pembinaannya tapi bagaimana mereka bisa konsisten menunjukkan sikap dan menjadi teladan bagi teman-temannya setelah proses pelantikan berlangsung. Disinilah peran pembina gugus depan sangat penting dalam memantau dan memonitor mereka.


Yanda Denkus mengapresiasi  kemamuan IT para calon siaga garuda. Menurutnya ke-3 siaga ini telah menunjukkan kemampuan IT yang sangat baik, bahkan sudah bisa membuat video dan media prasentasi dengan baik, ini merupakan salah satu capaian yang luar biasa bagi seorang pramuka siaga garuda. Lebih jauh Yanda Denkus memandang bahwa capaian ini menunjukkan bahwa kegiatan pramuka sudah relevan dengan kurikulum merdeka yang saat ini sedang dicanangkan kemendikbud.

Secara umum Bunda Winggo menyoroti perkembangan anak-anak yang menunjukkan progres baik sejak awal  sampai akhir proses pembinaan. Atas capaian itu semua, mereka sudah berhak untuk dilantik menjadi Siaga Garuda Kota Bandung. 

Alhamdulillah semua Tim Bina Siaga telah menyampaikan pandangannya dan sepakat bahwa Siaga Arfan, Mona dan Narges telah dinyatakan berhak untuk dilantik sebagai Siaga Garuda. 

Sebelum kami menentukkan tanggal pelaksanaan pelantikan, Yanda Denay memberikan kesempatan kepada saya untuk berbicara sebagai Pembina.

Seketika bulir-bulir air mata memenuhi kelopak mata saya. 

Dengan suara tercekat dan penuh haru, Kepada  tim Bina Siaga, Yanda Denay, Bunda Winggo, Yanda Denkus dan Bunda Ellya saya mengucapkan  terimakasih sebesar-besarnya atas bimbingan dan arahannya kepada nanda-nanda siaga selama proses pembinaan siaga garuda. 

Memang, ini bukan kali pertama bagi saya mengantarkan para siaga menjadi siaga garuda. tapi tetap saja saya selalu terharu, dan meneteskan air mata bangga saat para siaga bisa sampai pada titik ini. khusus untuk angkatan ini, tidak mudah bagi mereka melewati setiap tahapan. Dan tantangan terberat mereka adalah situasi pandemi. 

Kalau ada yang tanya, kenapa saya tetap semangat mengantarkan para siaga ini, padahal situasi pandemi cukup menyulitkan?. Semangat membara itu ada pada mereka. 

Melihat semangat mereka video call saat ujian SKU, bersedia dikunjungi ke rumah saat pelantikan, mengikuti pembinaan secara online dan virtual, membuat saya semangat memproses mereka ke jenjang siaga garuda. Terlebih saya mengetahui bahwa  ke-3 siaga ini memiliki banyak potensi, talenta dan prestasi dalam berbagai bidang. Maka mereka layak untuk diantarkan pada prestasi yang membanggakan ini.  

Rasa bangga disampaikan juga oleh Yanda Denay, karena capaian siaga garuda dari SD Cerdas Muthahhari juga membanggakan bagi Kwarcab Kota Bandung, dan membuktikan bahwa di masa pandemi tetap bisa melahirka para Siaga Garuda Kota Bandung

Kemudian disepakati bahwa pelantikan siaga garuda untuk siaga Arfan, Mona dan Narges akan dilaksanakan pada hari Senin, 4 April pukul 14.00 bertempat di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka.

Pelantikan ini diharapakan dapat dihadiri oleh seluruh Tim Bina siaga Garuda Kota Bandung, perwakilan kwartir Ranting Arcamanik, Mabigus, pembina dan orangtua siaga Garuda.

Mohon doa, semoga proses pelatikan berjalan lancar, dan semuanya sehat wal afiyat.

Terimakasih tak terkira saya ucapkan kepada Ayah dan Bunda siaga yang telah memberikan support luar biasa kepada nanda-nanda siaga. yang selalu siap dan sedia dalam setiap hal yang dibutuhkan. 



Dengan penuh syukur

Pembina siaga putri

Bandung, 28 Maret 2022 

Rabu, 23 Maret 2022

Nasihat Ibu untuk Haid Pertamanya

Pulang dari sekolah si bungsu tanya, "Bun kalau haid tuh gimana?"

"Berdarah" jawabku santai

"Dimana berdarahnya?"

"Di Celana dalam"

"iih geuleh" timbalnya 

"Gak usah geuleuh semua perempuan akan mengalaminya" terangku

"Tadi ada darah di celana dalam" jawabnya lagi

"Oh,,ya. Dede haid?" tanyaku

"Gak tahu" 

"Sini bunda periksa?"

Dan pembicaraan kami mulai lebih detail.

Sambil ngobrol aku periksa bagian belakang pakaiannya, terlihat noda darah itu.

"Yeay.... Selamat Dede" syukurku atas anugrah ini


Mulailah dia banyak bertanya, 

Bagaimana cara memakai pembalut?, 

Bagaimana cara membersihkannya?,

Bagaimana kalau aku sekolah?

Berapa kali gantinya?

dan banyak pertanyaan lainnya.

Setelah urusan tekhnis dan bersih-bersih tahap berikutnya dia mulai bertanya tentang apa yang boleh dan gak boleh dilakukan. juga tentang ibadah salat dan sebagainya.

Disinilah peran penting seorang ibu, mendampingi putrinya mengalami haid pertama. pantas jika seorang ibu disebut madrosatul Ula, karena untuk membicakan hal-hal yang sangat privasi, ibulah yang paling diandalkan anak-anak untuk bercerita dan bertanya.

Semoga kita para ibu bisa terus mendampingi putra-putri kita dalam melewati setiap pase hidupnya. 


Rabu 23 Maret 2022

Kamis, 03 Maret 2022

Ukuran Kebahagiaan

Bagaimanakah anda mengukur kebahagiaan dalam hidup anda?

Apakah  ukuran kebahagiaan itu mutlak? apakah indikator kebahagiaan setiap orang sama?


Saya bertanya pada anak-anak  dan suami, ternyata ukuran kebahagiaan kami berbeda. Dan saya penasaran, bagaimana ukuran kebahagiaan anda? Untuk memetakan  ini saya mencoba melakukan sebuah survey tentang ukuran kebahagiaan. Adapun pilihan indikatornya adalah sebagai berikut:

1. Kekayaan yang melimpah

2. Memiliki Popularitas

3. Memiliki Jabatan

4. Memiliki barang branded

5. Bisa menikmati kebersamaan dengan keluarga 

6. Bisa berbagi kepada orang lain

7. Membuat orang lain tertawa

8. Ketemu idola

9. Punya banyak waktu luang

10. Bisa berlibur

11. Hati merasa tenang

12. Banyak bersyukur

13. Memili anak-anak yang membanggakan

14. dan lain-lain


Nomor berapakah ukuran kebahagiaan bagi hidup anda?

Mari kita lihat  ukuran kebahagiaan berdasarkan jawaban responden pada survey yang saya lakukan. 

Diagram jawaban Formulir. Judul pertanyaan: Yang mana saja pilihan di bawah ini yang membuatmu bahagia. Jumlah jawaban: 51 jawaban.
Hasil survey menunjukkan bahwa  berbagi kepada orang lain menduduki peringkat tertinggi (80,4%) ukuran kebahagiaan menurut responden. urutan kedua penentu kebahagiaan adalah saat bisa menikmati waktu bersama keluarga yaitu 72,5% dari jawaban responden. ukuran kebahagiaan berikutnya dirasakan saat hati tenang yaitu sebanyak 70,6 %. Banyak bersyukur 68,6 % dan punya anak yang membanggakan 51% berada di urutan 4-5 sebagai faktor penentu kebahagiaan seseorang.

Sementara itu popularitas, jabatan dan barang-barang mewah berada di posisi paling bawah bahkan bernilai 0% dalam penentu ukuran kebahagiaan. Begitu juga dengan kekayaan hanya dipilih oleh 27,5% responden.  Hasil survey ini cukup menarik, mengingat masyarakat disekitar kita berlomba-lomba untuk mendapat kekayaan, posisi, jabatan dan poularitas. bahkan banyak cerita yang mengabarkan bahwa demi kekayaan, popuaritas dan jababan orang berani mengorbankan banyak uang asal mendapatkan ke-3 point tersebut.

Lalu, jika kekayaan, popularitas dan jabatan tidak memberikan kebahagiaan pada kehidupan manusia, masih perlukah kerja keras mengejar dunia?

Eits tunggu dulu, jangan salah paham ya, bukan gak boleh mencari kekayaan, tapi jangan jadikan kekayaan sebagai tujuan utama, dan  jadikan kekayaan untuk bersyukur dan berbagi. kekayaan juga ujian lho buat yang memilikinya. Allah akan menguci apakah kita bersyukur? Allah juga menguji apakah kekayaan yang kita punya sebagai amanat Allah swa mampu kita berikan haknya kepada yang membutuhkan?


Sebut saja bi Edah. Dia seorang pekerja rumah tangga. dia orang miskin tapi bisa menikmati tinggal di Villa yang  besar dan mewah. Sementar Pak Rudi pemilik Villa tersebut hanya bisa menikmati tinggal disana  saat liburan saja. karena ia sibuk bekerja di kota besar. 
Dalam kisah  ini, Siapakah yang menikmati  Villa, siapakah yang bahagia?

Seorang anak dari keluarga kaya raya bernama Eva (nama samaran), mendapat fasilitas mewah dari orangtuanya, semua kebutuhan materi terpenuhi. Tapi kedua orangtuanya selalu sibuk bekerja, mereka tak punya waktu untuk mencurahkan kasih sayang pada anaknya. Cukupkah materi bagi Eva? Apakah Eva bahagia dengan situasi tersebut?

Gambar grafik di atas juga menunjukkan bahwa ukuran kebahagiaan manusia tidak sama. kenapa bisa  berbeda-beda?. Dr. K.H Jalaluddin Rakhmat (alm.) mengatakan bahwa "Bahagia adalah pilihan". Bahagia tidak terletak pada benda, tapi bahagia adalah rasa. 


                                 Bahagia itu sederhana makan dipinggir jalan bersama orang yang disayang

Rasa itu hanya kita yang tahu, rasa itu tak bisa diukur dengan materi, dan rasa bahagia itu kita yang tentukan.

Bahagia adalah sebuah kata sederhana yang memiliki jutaan makna. tiap orang bisa mengartikannya secara berbeda. hal yang sederhana bagimu bisa jadi menjadi kebahagiaan bagi orang lain, begitu juga sebaliknya.

                                              Bahagia saat bisa menikmati kebersamaan dengan keluarga

Kuncinya adalah kita yang tentukan, kita yang memilih mau bahagia dengan cara apa, dan mau bahagia seperti apa. 


Terakhir jangan lupa bersyukur. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surah Ibrahim ayat 7

 وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: 
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

Saya jadi mengerti, kenapa berbagi kepada orang lain menjadi faktor ukuran kebahagiaan yang menempati posisi paling banyak dalam jawaban responden?  karena mereka telah merasakan bukti dari janji Allah dalam surah Ibrahim ayat 7. seteleh harta mereka dibagikan, Allah tambahkan lagi hartanya, Allah berikan rasa bahagia pada yang memberi, karena melihat kebahagiaan dari mereka yang menerima bantuan. 

Saya juga pernah melakukan survey sederhana dari aktivitas anak-anak di Sekolah Cerdas Muthahhari, kegiatan berbagi yang mereka lakukan telah memberikan arti bahagia kepada mereka. yang tertulis dalam sebuah buku "Berbagi Bahagia"

Para pembaca yang budiman, yuk memilih bahagia!


Back to Top